Sabtu, 12 Desember 2009

Parang Tritis Bitch (Beach)

Duh cape banget habis renang tadi pagi sampe siang, berbagai macam gaya hewan udah kucobain mulai dari gaya ulat bulu yang bermetamorfosa jadi kupu-kupu, gaya katak, gaya anjing, sampe gaya kuda nil yang lagi berendam (karena tadi banyakan berendam sambil ngombrol dengan kawanan kudanil wati hihi). Renangnya pagi-pagi karena kalo ga gitu air kolamnya bakal berubah rasa. Lho kok? Iya soalnya kalo pagi ga ada orang yang renang jadi rasanya masih tawar, agak siangan pas rame gitu mulai asin rasanya kombinasi dari keringat anak-anak yang baru futsal langsung nyemplung, anak-anak TK sekalian pipis sambil menggigil, trus bapak-bapak yang kelebihan berat badan habis fitness. Bisa dibayangin berapa banyak bakteri yang juga ikutan pesta kolam renang. Aku ga pernah ada bereksperimen dengan rasa air kolam pagi dan siang, sialnya selalu kelelep kalo renang.Jadi itu sama aja aku nyicipin keringat, pipis mereka belum lagi kalo ada yang diare, hueeeeeeeek..Kolam renang udah ga perawan airnya! Mungkin kalo ada seorang peneliti lagi iseng-iseng neliti kolam renang akan terlihat milyaran bakteri lagi reunion, ketemu teman lama, menyusun strategi menyerang manusia dengan berbagai variasi penyakit yang mereka gabungkan, gosipin para leluhur mereka yang sukses dengan penyakit flu babi, rabies, dll.
Invasi bakteri pun mulai menyerang, aku batuk-batuk, encok, dan lapar (ini emang udah panggilan ayam). Ga keitung udah berapa mili liter air kolam yang masuk lewat hidung, telinga, mulut dan lubang lainnya..hihi. Pas lagi asyik renang ma tami dan singgih, ada seorang pria tua yang dari tadi ngeliatin, aku udah mulai curiga jangan-jangan ni kakek pedophilia tapi masih mending yang ini dari pada bulan lalu ada seorang om yang item jelek ngeliatin kita terus dan sembunyi dibawah pohon sambil pake kaca mata hitam. Mirip sama penjahat-penjahat di tivi yang memata-matai korbannya dulu, trus ntar diajak ngobrol, pulangnya diajak makan trus minumannya dikasih obat tidur, udah deh si Gadis amblas gelitikin eh diculik. Balik lagi, si kakek nih ternyata pelatih renang. Dia menghampiri kita dengan pandangan tulus dan baik hati
 ‘Mau belajar renang dengan baik?’
‘Mau pak, bagaimana caranya?’
Lalu kita disuruh latihan ambil nafas 10 kali, naik turun menjejalkan diri ke air..hidung udah penuh air, mata merah, kaki kesemutan air (iya jenis baru, semut perenang), perut udah lapar (makan lagi!)..Kita berhasil lalu suruh renang sambil ambil nafas. Yeahhh, aku berhasil lalu dia tanya.
He asked me 'Who taught you to swim?'
'My bule friends, they put me on the sea and I was almost drowning but it's the great because I can swim though'
Then, he told me to swim several times with breathing techniques that you taught me.
He interviewed me some questions
Him : 'Are you a senior high school student? You can be one of my students and we are going to have swimming competition. I will gladly train you because you have a good mental/will. People sometimes dont have good mental but you have that attitude. You can beat them easily'
Me : No, Sir..I am a college student, and i find it hard to get back here when I am in Malang'
He smiled at me and disappeared. That's it my story:)
Variasi pake bahasa inggris biar kerenan dikit, gila lagi-lagi dikira masih SMA..awalnya masih SMP tapi orangnya ga jadi bilang (Syukurlah). Ini adalah hasil ajaran bule-bule nekat dan gila yang ngajarin aku renang di laut. Hampir mati kebanyakan minum air laut bukannya mati karena tenggelam. Dijamin aku bebas gondok dari 15v tahun kedepan mulai dari sekarang. Para bule yang menantang kedahsyatan ombak di Parang tritis dengan pake bikini warna hijau sedangkan warna itu adalah kesukaan nyi Roro Kidul. Untung si Roro Kidul ga ngeh kalo ada yang renang pake warna favoritnya, mungkin mereka disangkain lemper raksasa yang terombang-ambing digulung ombak. Kita yang orang Indonesia ketar-ketir ngeliat mereka ketawa-ketiwi ditengah laut, takut mereka ga balik and apa yang mesti kita kabarkan sama emak babenya.
‘Mister and Madam, your daughter lost on the sea. Quen Roro kidul has eaten her’
‘Wait up! Who is Roro Kidul?’
‘Oh she is the queen of the sea’
‘Please, it’s bullshit’
‘No it’s not bullshit..it is catshit, Madam!’
Benar-benar tak kenal maka tak sayang. Orang bule mana percaya cerita tuyul begituan eh tahayul. Trus si Jean langsung menculikku dan menyeretku ke tengah lautan, ombak bergulung-gulung dahsyat udah kayak mini tsunami. Aku lompat ke punggungnya kayak koala yang dibawa emaknya keatas pohon, erat banget pegangan ke lehernya sampe ia bilang
‘Galuh, are you gonna kill me? Loose your hands on my neck!’
‘Hehehe, sorry Jean. But this wave is so big, I am scared of getting lost on the wave’
‘Galuh, this is so much fun. Don’t get scared’, kata Jean dengan wajah terkembang. Gundulmu ini menyenangkan, sama dengan nganterin nyawa sebagai camilannya nyi roro kidul.
Ombak udah menggulungku, gila ini namanya yang menghempaskan diri di ombak gede kayak ditabrak sekawanan gajah obesitas. Dummm..dummmm…suara ombak! Tubuhku remuk kayak diputer-puter komedi puter. Aku baca doa banyak banget dan sempat mikirin surat wasiat buat orang-orang rumah. Hehehe, surat wasiat yang tidak mewariskan apa-apa. Ya kira-kira gini isinya
‘Emak, Babe…Anakmu mati sahid, ditengah laut. Jangan sedih, oiya aku ada utang kemaren beli oriflamme sabun cuci kaki. Tolong dilunasin, juga tumpukan pakaian kotor dikamar kost, dicuci dulu dan disumbangin. Salam hangat dari surga’.
Ih seneng deh kalo inget hari-hari itu…I miss you guys!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar