I hate to say this to explain what happened at
illy couple yesterday. People may think that I have no dignity in me, I am so helpless and lenient. I let
people do anything to me and even it seems wrong but I dont fight back.
If I could say outloud : This world is fucking hell,
all people are fucking hell, and so are my PARENTS. I used to hold a grudge
against many people in my life, sekarang aku coba memaafkan mereka
satu-persatu. Aku coba lagi sayang ma orangtuaku, dan tiap hari meyakinkan kalo
hal-hal buruk itu ga per;u terjadi lagi ma aku. But Life is never fair to me.
That for this 21 years, Aku hidup dengan kemarahan, tertekan, but who cares?
The world is still moving..
Fuck
off, My Parents! Do they realize what they have done to me? They were and are
now happy, marrying again..
Aku hampir gila pas SMP, banting kamar tiap hari
kalo ibuku bilang bad words, and I was so mad. I locked my self in my room, cursing god to kill my parents,
turned off the lamp so the dark could keep me tight..Karena sekarang aku ga mau
marah lagi karena bikin aku ga bisa nafas, kepala pusing dan lemes. Energiku
seperti terambil, aku ga boleh marah..Dan sejak saat itu aku berjanji ga
bakalan marah lagi.
I avoid being mad not because I can’t
get or I am not able but I know well my self..Kalo aku marah, aku bisa ga
terkendali, aku bisa nangis didepan orang ( I hate to do that), aku pendendam
yang ga bisa berdamai dalam hitungan hari tapi tahunan that’s why aku coba
meredam kemarahanku dengan tidak berpikir jauh kenapa orang itu seperti ini dan
itu. I’m tired
Aku benci ngomong tentang what I feel,
aku lebih suka nulis karena that’s the safest way to say what I feel. Aku ga
bisa marah atau suasana seperti itu untuk ngomong.
Aku baru aja lepas dari masa-masa itu
dari hidupku, aku pengen banget ngasih istirahat buat pikiranku yang biasa
berpikir keras dan selalu bertanya.
Aku ga peduli orang mau berbuat
seburuk apa ma aku, yang penting aku udah ga mau bikin pikiran dan hidupku
seperti dulu. Kalo aku ga bisa mengubah keadaan maka aku akan merubah sudut
pandangku, that’s it! Aku muak dengan orang-orang yang selalu merasa benar,
yang jarang mikir gimana akibat dari omongan mereka, yang ga bisa disalahkan.
Banyak orang-orang seperti itu yang kutemui dan menghakimi aku, tapi aku tetep
positiv kalo aku turutin terus, aku bisa violent dan pemarah.
Banyak orang yang pengen aku teriak
didepan muka mereka karena bersikap seenaknya dan memperlakukanku kayak ‘Shit’,
tapi aku ga mau kembali lagi seperti dulu (my past)..Aku biarkan mereka terus
seperti itu sampe akhirnya mereka sadar dan aku udah dibukain mata kalo mereka
bukanlah teman yang baik untukku, I walk away.
Sekarang aku udah dalam tahap
kepasrahan dan penerimaan, aku ga rugi mau kehilangan siapapun karena aku udah
pernah kehilangan teramat dalam (when my parents said aku bukan anak mereka,
dan aku Cuma beban, de el el)..Ga ada kehilangan yang teramat dalam dari itu,
begitu juga teman/sahabat..Mereka bisa ninggalin aku, aku ga akan ada masalah,
aku terbiasa hidup sendiri dan mandiri. Nothing to lose now, semua titipan so
I’m just responsible at my own self! So many bad and awkward feelings I’ve been
through in my young age..Now I dont want to feel those that ruin my self. I am
done!
Cuma sekarang ini aku ngerasa kayak orang
normal yang punya teman-teman dekat, aku membuka diriku, dan lebih banyak
bergaul..
Aku sering masuk keluar BK waktu SMP,
karena aku dikelas murung terus tapi nilai-nilai UTS/UAS selalu tertinggi..Aku
ga mau ngomong ma siapapun bahkan guruku. Sampe aku dipanggil dan ditanyai wali
kelas sekolah : Masalahku satu yaitu aku ga perlu turut merasakan masalah
orang-orang yang ada dirumah dan membiarkan mereka menyelesaikan masalahnya
sendiri!..Fuck her! Gimana bisa dia suggested itu kalo aku tinggal satu rumah
dengan mereka? She should have told this
thing too my parents karena orangtuaku selalu badmouthing each other in front
of me, and always asked me to choose who was the most right one and the most
wrong one. They put me in their problems, things I should not have heard and
seen but they didnt care as long as they had a backbone, they would feel better
and safe. My lil brother collapsed many times, dia punya kelainan jantung yang
ga boleh mikir berat2..Dia ga bisa ngomong tapi aku tau dia sama terlukanya
dengan aku. No one helped! How hard we screamed but only silence zipped our
lips.
Kelas 2 SMP-3 SMP, aku keluar masuk
pengadilan agama. My mum took me there so she could show me how bad my dad was
ketika tiap pengacara membacakan keburukan masing-masing dari mereka (Oh God,
apa itu pantas?)..In verly early young age..I knew that my parents were that
bad..Aku ga punya panutan yang bagus dalam hidup..
Aku ini baru sembuh dari diriku yang
dulu yang selalu negative thinking, pemarah, ga pernah bersyukur dan selalu
beargumen, dan penuntut.
Aku belajar untuk tidak selalu
mendapatkan apa yang aku inginkan, karena aku tahu aku bakalan kecewa berat.
Aku biasa ditinggal orang-orang
terdekat dalam hidupku, my dad and mom did..They thought that I was the balck
sheep of the family karena aku selalu menuntut hakku (untuk didengar,
diperlakukan dengan baik, mendapat tempat tinggal yang nyaman dan aman untuk
hidup), but what did I get? They were so mad, they kicked me out of the
house...Aku belajar bahwa tidak semua pertanyaan ada jawabannya, kadang kita
harus membiarkan itu karena Tuhan tidak tidur dan memberikan jawaban melalui
kejadian-kejadian yang tidak kita duga.
Aku biasa jadi publik enemy dikeluarga
inti dan keluarga besarku, Fuck them (If I could say)...I used to argue with
them in a big meeting (From mom’s family), aku dikeroyok banyak orang but I
stood tall with my dignity and fought them back...But I was too young to live
by my self, mereka ngancam bakalan naruh aku dikamar kost, keluar dari rumah.
Aku sadar bahwa aku dibungkam, hak dan hal-hal yang memang harus aku
pertahankan dihancurkan! Aku diem dan terima, dalam tahap kepasrahan lalu
penerimaan.
FUCK!!!!!!!!!!!!!!!! Aku diem meski
orang berbuat buruk ke aku as I am so fed up of fighting back for such things..All
my friends do to me is only a small thing as i’ve been through so many bad
feelings and things in my young age.
Selama 21 tahun ini hidupku diisi dengan fights with
my dad or my mom (mostly with mum). Kenapa karena mereka egois dan pengen bahagia
sendiri, aku jadi belajar kalo orang egois ga bisa dilawan tapi ditinggalkan!
Cita-citaku dulu pengen jadi pembunuh, aku pengen
bunuh semua orang yang pernah meremehkan dan memusuhi aku! Karena mereka ga
berhak menghakimi aku,
Aku ngelesin selama ini untuk apa?
Karena kadang kalo aku minta uang ke orang tuaku, selalu dioper (Minta ke
bapakmu, minta ke ibumu) dan kadang diungkit. Oh God! Kenapa? Karena orangtuaku
juga ga bisa melepaskan masa lalu mereka, yang ngasih uang berarti hukuman bagi
salah satu. Aku orangnya ga banyak beli-beli, jarang minta uang, dan berusaha
mandiri. Aku apply beasiswa di UB, and got around 8 million for two years but
what did I feel? Nothing, ternyata uang ga bisa bikin aku seneng, aku ga
menikmati uang itu. Ku kasih ke keluargaku dan kubelikan sesuatu untuk mereka
dan oranglain, mereka senang. Aku butuh suasana yang bahagia dan tenang, Cuma
itu.
Aku dulu kritis, selalu berusaha protes dan memegang
teguh pendirian as my parents did many bad things to me but what did I get? Aku
diusir dari rumah, ga dimasakin makanan, disuruh ngekost..Apa itu hasil dari
hak yang harus aku perjuangkan? Nothing, only pains...
Hidup
ga pernah fair, I used to imagine that my life would end up in lunatyc asylum
where they brainwashed my brain so I would not be reminded by bad memories who
always kill me.
Aku jarang ngomong banyak tentang
masalah keluargaku secara mendalam ke orang2, Robyn dan Kasia Cuma tau sekilas
but they were really great to me. Mereka tau giana harus behave dan ngaish tau
aku kalo salah, aku ga bisa dikerasin..aku gampang terluka dan trauma.Sama mbak
Nina, aku mau cerita banyak banget karena pendekatannya dia baik meski kadang
setelah itu dia ga belajar kalo apa yang
dia lakukan Cuma membuka luka lama (pas dia teriak ke aku dalam keadaan marah,
banting pintu kamar or other things, and so on). Aku memaafkan karena aku juga
pasti bikin salah ke dia tanpa sengaja. Itu sama aja kayak dejavu, gambaran
orangtuaku pas marah...
Orangtuaku itu hebat dalam
mengobrak-abrik mindset dan mimpiku, aku kadang mikir kalo aku itu bersyukur
banget bisa sampe umur segini, karena kalo ga gitu aku udah di rumah sakit jiwa
atau kalo ga gitu mati. Aku bisa menuntut mereka, tapi I wont do that!
Masa kecilku ga bahagia, sejak
orangtuaku sering bertengkar aku udah ga mau main ma teman2 sebayaku..Aku Cuma
main dikamar, dengerin mereka bertengkar, dan nangis. Hidup seperti itu
melelahkan.
Aku selalu berusaha baik ke orang-orang terdekat
yang sering aku temui, bahkan Rika aja ga pernah menghargai aku..Pernah
kubawain makanan tapi dia bilang langsung sakit pilek dan batuk habis makan
makanan itu, but what can I say? Aku ga minta orang menghargai aku! Tapi Cuma
jaga perasaanku.
Aku ngerasain hidup ini milikku sampe aku umur 8
tahun, setelah itu my parents used to fight (verbally and physically) in front
of me till I was 14.
Aku itu tertutup banget, aku jarang
ngomong sama ibu dan bapakku..apalagi bapak dan ibu tiriku.
Aku ngerasain kedamaian dengan tidak
sering marah, ikhlas, running away when something bad happens, just to give my
self time to muse and then I’ll be coming
back with a good solution and nice talk to talk..It does take time to
decide..As I dont want to hurt my self and others.
Sampe detik ini, mereka masih suka
njelek2in satu sama lain dan mengungkit masa lalu merasa bahwa apa yang telah
terjadi adalah kesalahan salah satu dari mereka. Oh Cmon, bahkan saat mereka
udah punya hidup baru, mereka ga bisa melepaskan masa lalu.
Aku tau aku itu beda dari orang-orang
seusiaku, pikiranku masih kayak anak kecil. Kenapa? Karena saat aku masih
kecil, aku udah dipaksa berpikir jauh ke depan...Dan sekarang aku pengen apa
yang udah ilang dalam hidupku kembali dan aku bisa menebus semuanya, mencari
kehidupan yang bagiku utuh..
Aku
memang tertutup banget, aku jarang discuss masalahku ma orang. Aku nyari
jawabannya lewat buku or internet as I dont think that people understand and
have the answer of mine.
Jangan kuatir, I am not dumb and
blind. Aku selalu belajar akan hal2 yang udah terjadi but ya it takes
time..Mungkin butuh sedikt kesabaran, as you said kalo orang paham bukannya
menjauhi tapi harusnya mengerti.
Bener memang, aku itu masih hidup
dalam masa lalu karena masa laluku baru aku lewatin tahun ini after aku ga
bertengkar dengan ibuku dan kabur dari rumah selama berbulan-bulan, tahun ini I
think my past time is over..Attempting to burry it!It’s over when I was 22.
Baru kemarin itu berakhir, aku mau jadi pribadi yang tenang, sabar, berpikiran
postive..
Sakit banget hidup seperti itu, ga
bisa mbedain mana yang harus ditangisi dan diketawain
Aku marah
banget kemarin karena the way you talked to or interogated me like my father
did pas dia nanyain kenapa aku bela ibuku, sama siapa ibuku pergi, dll. Really!
If I had a super power, I would be happy to throw you far far away.
Banyak hal-hal kecil yang ga bisa aku
dapat meski betapa kerasnya kau berdoa, aku berusaha ga berharap apa-apa,
timbal balik yang sesuai dengan apa yang aku lakukan ke mereka, karena aku tau rasanya
kecewa
Aku sebenranya banyak sakit hatinya
karena orang ga menghargai bantuan or kebaikanku, tapi aku berusaha ga
ngerasain karena kalo aku rasain itu maka aku akan berhenti berbuat kebaikan.
Aku kadang bingung orang ga suka aku
karena shallow reason dan kadang ga masuk akal, seandainya mereka menjadi aku..
aku ga yakin mereka akan berbuat sedemikian ke aku. Karena mereka ga ngerti dan
aku ga mau kasih tau kenapa..!
I dont know what’s wrong with me! So many wrong
things I may have done but I am not sure if I hurt people or probably my self
so bad recently.I am trying to be positive right now and bury deeply down my
past.
Aku kadang tau orang meremehkan atau
menganggap aku bodoh, ya..I let them do anything karena aku ga perlu mbales
tapi someday I’ll show them who I am..Dengan tindakan dan prestasi.
Aku ikhlas sekarang untuk melepas
semua kemarahan dan kelelahanku selama ini, aku butuh orang-orang kayak kamu,
mbak Nina dan yang lainnya yang masih peduli dan yang ga nganggep aku terus2an
sebagai class clown or anak kecil untuk bantu aku sembuh dari kesakitanku
dimasa lalu yang aku yakin ini akan kubawa sampe mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar