Emma masih berkutat dengan
laporan ekspedisi Sat-Nite yang harus selesai dua hari lagi, pintu kantornya
diketuk beberapa kali tapi nampaknya Emma tidak mendengar.Jenny yang kantornya
bersebelahan dengan ruangan Emma, terpaksa beranjak dari kursi kerjanya yang
empuk dan melihat siapa yang datang.
‘Oh, Hi..Josh! Let me help you,
she must be working on something!’
‘Oh, Thank you!’, sahut Josh
dengan raut tegang dan memerah seperti biasa saat dia akan bertemu Emma.
Jenny masuk dan melihat Emma
sangat serius dengan laptopnya. Josh
lalu meletakkan makan siang Emma dimeja tamu, dan memberikan laporan absen para
kadet.
‘Oh sorry, how long have you been
standing there?’, Emma masih tidak beranjak dari kursi kerjanya, dan raut muka
yang datar. Entah pertanyaan itu ditujukkan untuk siapa.
Jenny menyuruh Emma untuk
berhenti bekerja dan menyentuh makan siangnya. Emma hanya mengangguk, mengambil
laporan absen kadet, dan menyerahkan pada Josh. Tangan mereka bersentuhan dan
ini membuat Josh semakin memerah, teringat kembali apa yang telah mereka
lakukan tadi malam.
‘Josh, I am not going home today
so don’t wait for me,okay!’
‘Oh, do you need me to bring you
a dinner?’
‘No, it’s okay. I can handle
it!Anyway, thanks!’, jawab Emma masih menatap layar laptop.
Josh berpamitan dan keluar
ruangan, sedangkan Jenny masih disitu dan mulai menata makan siang Emma. Emma
seringkali lupa makan atau tepatnya tidak makan, hanya buah-buahan atau sayuran
yang ada. Seringkali Emma mengeluh kualitas makanan yang disajikan kepala
kantin kurang menarik atau tidak begitu enak, tapi Jenny sudah paham kalau Emma
tidak begitu suka makan. Butuh beberapa orang untuk membujuk bahkan memaksanya
makan, sehingga seringkali Mrs.Sandra jauh-jauh dari negeri seberang menelpon
hanya untuk memastikan anak perempuannya itu setidaknya makan.
‘Come on, Baby Emma! You should
eat!’, goda Jenny yang caranya ini dinilai selalu berhasil karena Emma sangat
benci sekali jika Jenny dan semua orang memperlakukannya seperti anak kecil.
‘Oh, God! Jenny, stop it or I’ll
kick you out of my office!’, Emma beranjak dari kursinya dan melempar kotak
tissue ke Jenny, dengan sigap Jenny mengelak. Emma mulai memilih-milih
makanannya dan mengambil beberapa sayur dan buah.
‘Jen, let’s have party tonight.
I’m so fed up with this report!’
‘Emma, pulanglah. Josh is
waiting! I wil be doing out for dinner with Joe tonight’
‘I need to get this report done
by tomorrow so I may spend my time here!’,
‘As usual, you are so
unpredictable! We’ll drop by!’.
Emma sendirian dikantor,
pikirannya melayang memikirkan Josh. Hubungan mereka yang terlarang membuat
Emma merasa salah pilih, entah apa yang terjadi dengan dirinya yang begitu
dingin tiba-tiba memilih seorang kadet dan juga usianya lebih muda 3 tahun
darinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar